pestanada – Nama Ebiet G Ade sudah lama identik dengan lagu-lagu bernuansa puitis dan sarat makna kemanusiaan. Salah satu karyanya yang paling melekat di hati masyarakat adalah “Berita kepada Kawan”, lagu yang menggugah nurani pendengarnya dengan kisah pilu bencana alam dan kepedulian sosial. Setelah puluhan tahun berlalu, Ebiet akhirnya kembali menceritakan bagaimana lagu tersebut tercipta—sebuah proses yang lahir dari kesedihan, empati, dan perjalanan spiritual yang mendalam.
-
Inspirasi dari Tragedi Nyata di Tanah Air
Dalam wawancara terbarunya, Ebiet mengungkapkan bahwa lagu “Berita kepada Kawan” ditulis setelah ia menyaksikan berita bencana alam besar di Indonesia pada akhir tahun 1970-an. Kala itu, ia merasa terpukul melihat penderitaan para korban yang kehilangan keluarga dan tempat tinggal. “Saya menulis lagu itu karena hati saya tergerak, bukan untuk populer, tapi untuk mengingatkan kita agar tidak kehilangan rasa kemanusiaan,” tutur Ebiet dengan nada lirih. Lirik-liriknya lahir spontan, terinspirasi oleh tangisan dan ketabahan masyarakat di tengah bencana. -
Proses Kreatif yang Penuh Emosi
Ebiet mengakui bahwa proses penulisan lagu ini bukan perkara mudah. Ia butuh waktu lama untuk menata perasaan sebelum menuangkan ke dalam kata-kata. Dalam kesunyian malam, ia menulis bait demi bait dengan gitar akustik yang selalu menemaninya. “Saya menangis ketika menyelesaikan lagu itu. Setiap kata seperti membawa wajah-wajah yang saya lihat di berita,” katanya. Ia juga menegaskan bahwa musik bukan sekadar hiburan, tetapi medium untuk menyampaikan empati. Nada-nada sendu dalam lagu itu menggambarkan suasana duka sekaligus kekuatan untuk bangkit. -
Pesan Sosial yang Tetap Relevan Hingga Kini
Meski ditulis lebih dari empat dekade lalu, “Berita kepada Kawan” tetap relevan dengan kondisi saat ini. Setiap kali bencana melanda, lagu itu kembali diputar di berbagai media sebagai bentuk solidaritas. Bagi Ebiet, itu pertanda bahwa musik memiliki daya hidup panjang jika ditulis dengan kejujuran. “Saya ingin lagu ini menjadi pengingat bahwa kita semua saling terhubung. Ketika satu daerah tertimpa musibah, itu bukan berita jauh, tapi duka kita bersama,” ujarnya. Tak jarang generasi muda yang baru mengenal lagu tersebut merasa tersentuh oleh pesan universalnya tentang kemanusiaan. -
Cerminan Perjalanan Spiritual dan Nasionalisme
Selain menggambarkan kesedihan akibat bencana, lagu ini juga mencerminkan perjalanan batin Ebiet sebagai seniman yang selalu merenungkan hubungan manusia dengan Tuhan dan alam. Ia melihat bahwa musibah bukan semata ujian, tetapi juga peringatan agar manusia tidak abai terhadap lingkungan. “Dalam setiap bencana, ada pesan agar kita kembali pada keseimbangan dan kasih,” jelasnya. Melalui liriknya yang reflektif, Ebiet berusaha mengajak pendengarnya merenung dan bertanggung jawab terhadap sesama. Semangat itu pula yang membuatnya dianggap sebagai salah satu penyanyi dengan pesan sosial paling kuat di Indonesia. -
Warisan Abadi dalam Dunia Musik Indonesia
Kini, “Berita kepada Kawan” dianggap sebagai salah satu lagu terbaik sepanjang masa di Indonesia. Lagu itu telah dinyanyikan ulang oleh banyak musisi lintas generasi, dari penyanyi pop hingga kelompok akustik. Namun bagi Ebiet, penghargaan terbesar bukanlah popularitas, melainkan ketika lagu itu bisa menggerakkan orang untuk peduli. “Kalau lagu ini membuat satu orang saja mau menolong sesama, itu sudah cukup bagi saya,” ujarnya. Ia juga berpesan agar musisi muda tetap menulis lagu dengan hati, bukan semata mengejar tren.
Lebih dari sekadar karya musik, “Berita kepada Kawan” adalah sebuah kesaksian kemanusiaan yang melampaui zaman. Dalam suaranya yang lembut dan liriknya yang jujur, Ebiet G Ade mengajarkan bahwa musik dapat menjadi doa, seruan, sekaligus cermin kepedulian. Lagu itu akan terus hidup, menyapa setiap hati yang mau mendengar dan merasakan luka bersama.